Dalam filem experiment ini menceritakan sebuah experiment pisikologi manusia tentang prilaku seseorang didalam menjalankan perintah dengan kondisi tertekan, semua orang yang mengikuti percobaan ini diberikan peran sebagai Teacher yang dimana akan memberikam pertanyaan kepada Student, jika orang yang menjadi Student salah dalam menjawap pertanyaan si Teacher maka ia akan di beri hukuman kejutan listrik yang semakin lama semakin tinggi teganganya, akan tetapi yang tidak diketahui oleh orang – orang yang mengikuti percobaan ini ialah bahwa orang yang menjadi Student adalah bagian dari tim penguji experiment ini dan hukuman yang diberikan kepada si Student pun ketika memberikan jawapan yang salah dengan kejutan listrik pun pura – pura belaka, hal ini dilakukan untuk mendapat hasil uji coba yang tepat dan konkrit. Uji coba ini tidak berhenti di sini saja si tokoh utama Stanley terus melakukan ekperiment – experiment yang menyangkut prilaku – prilaku manusia dalam lingkungan sosialnya. Percobaan – percobaanya ini menuai banyak kritik dan opini negatif dari publik dan para pakar pisikologi yang lain karna menurut mereka ini sebuah penipuan dan uji coba yang extrim serta kejam. sampai akhir haya Stanley masih banyak orang yang berpandangan negatif akan tetapi seiring waktu berjalan para pisikolog mengakui bahwa hasil experiment yang ia lakukan benar.

Dalam filem ini terkandung beberapa unsur yang terkait dari The Law Of Public Opinion :
Hukum pertama atau ke 1 (satu) opimi sangat sensitif terhadap pristiwa dimana dalam filem ini publik sangat cepat dan tangap dalam memberikan respon terhadap percobaan si Stanley ini, publik berpendapat percobaan Stanley sangatlah berbahaya karna mereka belum mengetahui kebenaran nya dengan jelas tentang experimen tersebut tetapi sudah beropini. Ada pun dalam percobaan si Stanley ini berkaitan dengan hukum ini walau orang – orang yang mengikuti percobaan ini sendiri – sendiri tetapi dapat mewakili sifat dasar manusia dalam public dimana dalam menit ke 15:41, 25:45, 30:30, dan 1:05:58 para Teacher bereaksi terhadap jeritan dan suara – suara yang dibuat oleh si Student sehinga mereka berhenti melakukan ujicoba sejenak.
Hukum ke tiga yaitu opini akan ditentukan oleh pristiwa dibanding dengan kata – kata, dimana dalam filem ini di menit ke 15;41, 30:30, 1:05:58 menunjukan para orang – orang yang mengikuti ujicoba mempertanyakan experiment ini, dimana para uji coba wan mempertanyakan kondisi, keadaan, keamanan dan jalanya experiment ini karna orang yang menjadi Student terdengar menjerit kesakitann sehinga mereka meragukan keamanan experiman ini.
Pendapat ke enam opini padadasarnya ditentukan oleh pendapat pribadi, pada filem ini tepatnya pada experiment obedient para subjek experiment atau orang – orang yang mengikuti experiment ini berpendapat atau memiliki opini bahwa ada orang yang menjadi Student dalam keadaan yang buruk karna mereka semua mendengar suara rintihan kesakitan si Student yang di setrum padahal itu hanya suara rekaman saja.
Opini ke tujuh opini tidak bertahan dalam jangka waktu yang lama, pada menit ke 19:22 orang yang mengikuti uji coba ini berubah opininya seketika karna melihat dan mengetahui bahwa orang yang menjadi Student baik – baik saja dan suara – suara kesakitan yang dia dengar adalah suara rekaman.
Opini ke delapan jika menyangkut kepentingan pribadi akan sulit mengubah opini pada menit ke 15:41 dan 26:49 sangat terlihat bahwa opini yang mereka miliki tidak dapat di ubah oleh tim pengujicoba karna hal ini menyangkut kepentingan pribafi dan hak pribadi mereka.
Opini ke sebelas pada kondisi kritis orang akan lebih kritis terhadap pola kepemimpinan pemimpin mereka, pada menit ke 15:41, 25:45, 26:49, 1:05:58 menunjukan orang – orang yang mengikuti experimen ini mempertanyakan keputusan dan tindakan salah satu anggota dari tim penguji apakah keputusan mereka benar atau tidak ?, karna mereka tidak meyakini bahwa kondisi orang yang menjadi Student dalam keadaan yang baik bahkan mungkin orang tersebut sudah tewas, hal ini bahkan sampai – sampai membuat salah satu sukarelawan experiment meninggalkan laboratorium experiman ketika uji coba berlangsung.
Nilai – nilai komunikasi yang terkandung dalam filem ini ialah :
Tidaklah semua manusia lahir dengan sifat yang kejam dan bengis tetapi setiap manusia pasti memiliki rasa belas kasihan dan sympati walau sedikit apapun.
Janganlah menilai sesuatu dengan gegapah tanpa informasi yang jelas karan mungkin opini kita bisa jadi salah bahkan jauh dari kenyataan dan dapat mengakibatkan perlambatan perkembangan ilmu pengetahuan atau manusia